fire69news - Lebih dari satu tahun Golkar terbelenggu perpecahan. Elektabilitas Golkar turun drastis, Pilkada gagal total. Setelah semua kegagalan itu kini Golkar merancang Munas untuk mengakhiri perpecahan. Munas ini sebenarnya adalah mimpi dari 'Golkar putih' yang sempat tertunda.
'Golkar putih' adalah istilah untuk tokoh-tokoh Golkar yang menyuarakan Munas rekonsiliasi dari awal. Lebih dari setahun yang lalu sebenarnya orang-orang yang menghendaki Golkar bersatu sudah menggaungkan dorongan Munas rekonsiliasi. Salah satu yang bersuara lantang kala itu adalah mantan Wakil Ketua MPR dari Golkar, Hajriyanto Y Thohari.
"Di kelompok pro munas rekonsiliasi sebagian besar adalah Golkar putih," kata Hajriyanto Y Thohari dalam perbincangan santai dengan detikcom, Senin (22/12/2014) silam.
Hajriyanto menyebut ada Golkar hitam yang menghendaki Golkar hancur. Namun ada juga barisan 'Golkar putih' yang menghendaki Partai Golkar kembali bersatu dan tak terpecah belah.
"Ada yang brengsek dan ada juga yang baik yang bisa diajak menata negeri ini menjadi lebih baik," kata Hajriyanto.
Namun demikian kala itu seruan Hajriyanto dan para 'Golkar putih' diabaikan oleh kubu Agung Laksono dan Aburizal Bakrie. Perpecahan tak terelakkan, sepanjang tahun 2015 pun diisi dengan pertarungan dua kubu Golkar baik di DPR, perpecahan Golkar selalu jadi berita panas yang mengantar Golkar semakin dekat ke kehancuran.
Sampai kemudian memasuki tahun 2016 akhirnya para penguasa Golkar yang berseteru sepakat untuk menggelar Munas. Wapres Jusuf Kalla (JK) punya peran penting dalam islah partai Golkar. JK memediasi islah antara Aburizal Bakrie dan Agung Laksono sampai memunculkan tim transisi.
Meski pada akhirnya manuver Aburizal Bakrie membawa Golkar merapat ke pemerintah lah yang 'mengakhiri' konflik Golkar. Setelah Menkum HAM menerbitkan SK 'perpanjangan' untuk Munas Golkar Riau, Ical bisa dibilang sebagai penggagas Munas Golkar yang akan digelar April 2016 mendatang.
Namun demikian apa yang digagas Ical pada hari ini, sebenarnya adalah merealisasikan mimpi 'Golkar putih' yang sempat tertunda.Mimpi 'Golkar putih' tak lama lagi jadi nyata, Hajriyanto pun menyampaikan harapan Munas Golkar nanti akan menjadi munas yang demokratis dan mengakhiri perpecahan Golkar.
"Tiga hal untuk Munas ini harus demokratis, rekonsiliatif, dan ketiga berkeadilan dan kemudian diadopsi dalam SK Menkumham. Jika hal ini tidak dipenuhi, ini hanya jadi Munas ketiga dalam Partai Golkar dan nggak bisa menyelesaikan masalah. Harus ada Trisula tadi. Dulu semua orang pesimis dan menolak usulan saya untuk diselesaikan melalui Munaslub ini, tapi sekarang nyatanya semua pihak sepakat. Saya menyebut tiga komponen itu sebagai Trisula. Jika tiga-tiganya tak manifes dalam Munaslub maka ini akan menjadi dalih bagi pihak-pihak yang kalah," kata Hajriyanto dalam diskusi 'Ke Mana Golkar Pergi?' di Bakoel Coffee di Jl Cikini Raya, Jakarta Pusat, Minggu (21/2/2016).
Lalu apakah Munas Golkar tahun ini akan benar-benar sesuai harapan Golkar putih?

No comments:
Post a Comment