fire69news.blogspot.com - Semua tim pastinya mempunyai persiapan yang baik di setiap musim. Mereka sangat optimis bisa menjalani musim dengan baik atau keluar sebagai juara.
Meskipun begitu, tidak semua tim bisa mengarungi musim sesuai dengan yang diharapkan meski sudah punya pemain berkualitas di skuatnya. Bahkan tragisnya, ada yang menutup musim di zona degradasi.
Berikut ini 10 klub Eropa yang terdegradasi meski mempunyai pemain berkualitas.
1. Middlesbrough 1996/97
Nasib malang dialami Middlesbrough pada musim 1996/1997. Mereka berhasil melaju ke babak final dalam dua ajang cup domestik, FA Cup dan Piala Liga tapi sayang semuanya gagal menjadi juara. Ironisnya, Middlesbrough harus terdegradasi pada akhir musim.
Skuat The Boro saat itu tidaklah buruk karena diperkuat pemain hebat seperti Fabrizio Ravanelli, Juninho, Emerson dan juga dilatih mantan kapten Manchester United Bryan Robson. Meskipun begitu, Middlesbrough dipastikan turun kasta ke divisi Championship setelah mendapat hukuman pengurangan (penalti) poin sebanyak tiga angka karena gagal bertanding tepat waktu melawan Blackburn Rovers.
2. Borussia Monchengladbach 1998/99
Borussia Monchengladbach adalah salah satu klub yang bersejarah di Jerman. Mereka menjuarai Bundesliga lima kali tapi harus menerima kenyataan pahit terdegradasi pada musim 1998/99.
Monchengladbach saat itu punya pemain muda berbakat seperti almarhum Robert Enke, Sebastian Deisler, Andriy Voronin dan Marcel Ketelaer. Sedangkan pemain seperti Patrick Andersson dan Toni Polster merupakan pemain utama di timnasnya masing-masing.
3. Atletico Madrid 1999/000
Atletico Madrid menyentuh titik terendah dalam perjalanan sejarah mereka pada musim 1999-2000. Atletico harus mencicipi kasta kedua Liga Spanyol yaitu Segunda Division.
Pelatih Claudio Ranieri saat itu tak berhasil menhindarkan timnya dari jeratan degradasi setelah finis di posisi 19 pada akhir musim. Padahal Ranieri dibekali pemain hebat seperti Jose Molina, Juan Capdevilla, Carlos Gamarra, Juan Carlos Valeron, Ruben Baraja dan juga Jimmy Floyd Hasselbaink.
4. Fiorentina 2001/02
Krisis keuangan yang membelit Fiorentina memaksa klub menjual bintang-bintang terbaiknya seperti Gabriel Batistuta, Rui Costa dan Francesco Toldo. Meskipun begitu, Roberto Mancini memulai musim dengan skuat yang striker berkualitas seperti Nuno Gomes, Adriano, Predrag Mijatovic dan Enrico Chiesa.
Mancini dipecat pada pertengahan musim lantaran hasil buruk yang diterima klub dan setelah pergantian pelatih tak ada perubahan yang signfikan di Artemio Franchi. La Viola hanya sanggup mengemas lima kemenangan dalam satu musim dan finis pada posisi 17. Fiorentina kemudian dinyatakan bangkrut dan selanjutnya harus bermain di level keempat industri sepakbola Italia, Serie C2.
5. West Ham United 2002/03
West Ham secara mengejutkan terdegradasi pada musim 2002/03 setelah menjalani musim yang buruk. Padahal mereka mampu finis di peringkat ketujuh di musim sebelumnya.
Manajer Glenn Roeder bertanggung jawab atas merosotnya prestasi tim mengingat skuat The Hammers dihuni pemain langganan timnas Inggris seperti David James, Trevor Sinclair, Joe Cole, Jermain Defoe, Glen Johnson dan Michael Carrick. Selain itu masih ada bintang-bintang lainnya seperti Tomas Repka, Frederic Kanoute dan Paulo Di Canio.
6. Leeds United 2003/04
Krisis keuangan benar-benar melumpuhkan Leeds United. Setelah penjualan Harry Kewell, Rio Ferdinand dan Jonathan Woodgate, Leeds sebenarnya masih punya skuat yang mumpuni untuk bertahan di Premier League.
Namun Alas, Mark Viduka, Alan Smith, Paul Robinson, Lucas Radebe, Roque Junior dan Nick Barmby ternyata tak mampu menyelamatkan Leeds. The Whites tampil buruk sepanjang musim dan harus turun kasta ke Championship setelah finis di posisi 19 pada musim 2003/04
7. Real Zaragoza 2007/08
Meski kehilangan Gabriel Milito yang dijual ke Barcelona pada musim panas, Real Zaragoza masih memiliki skuat yang kuat jelang musim 2007/08. Bahkan mereka tidak pernah terpikirkan bakal terdegradasi di musim tersebut.
Skuat Los Blanquillos diisi pemain-pemain berbakat seperti Pablo Aimar, Andres D’Allesandro, Ricardo Oliveira, Roberto Ayala, Carlos Diogo dan Diego Milito. Selain itu masih adalah juara Euro 2008 Sergio Garcia dan kapten Atletico Madrid saat ini Gabi. Namun mereka semua tak mampu membuat Zaragoza bertahan.
8. Newcastle 2008/09
Newcastle menjalani kampanye yang buruk pada musim 2008/09 meski penuh dengan pemain internasional. Bahkan ikon klub Alan Shearer sempat diminta menyelamatkan klub meski pada akhirnya gagal.
Pemain-pemain berpengalaman seperti Shay Given, Michael Owen, Damien Duff, Geremi, Nicky Butt, dan James Milner gagal mengangkat Newcastle dari keterpurukan. Newcastle harus berlaga di kasta Championship pada musim berikutnya setelah hanya sanggup finis di peringkat 18.
9. Villarreal 2011/12
Villarreal memulai musim 2011/12 di Liga Champions namun berakhir di Divisi Segunda setelah kesulitan bertarung di dua kompetisi. Penjualan Santi Cazorla ke Malaga pada musim panas merugikan tim, sementara pemain yang masuk seperti Jonathan De Guzman dan Cristian Zapata gagal memberikan dampak yang besar.
Meskipun begitu, pemain-pemain seperti Gonzalo Rodriguez, Marcos Senna dan Borja Valero masih ada di dalam skuat. Cukup mengejutkan memang jika mereka menutup musim dengan finis di peringkat 18.
10. Hertha Berlin 2009/10
Pal Dardai saat ini melakukan pekerjaan yang bagus sebagai pelatih Hertha Berlin. Namun enam tahun lalu, ia menjadi saksi turunnya Hertha Berlin dari Bundesliga ketika bermain di klub tersebut.
Hertha memiliki sejarah yang membanggakan tetapi pada musim 2009/10 akan diingat sebagai sejarah kelam klub meski skuat saat itu diisi dengan pemain berpengalaman dan potensial. Dardai bergabung Arne Friedrich, Lukas Piszczek, Gojko Kacar ditambah duet Adrian Ramos dan Raffael. Namun sayang, mereka semua tak bisa mengangkat posisi klub dari posisi 18 di akhir musim.